Sabtu, 28 Mei 2011

AJI Bojonegoro Dideklarasikan

Setelah melakukan persiapan setahun, sebanyak 18 jurnalis dari berbagai media di Bojonegoro mendeklarasikan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Bojonegoro, Jawa Timur, Sabtu 30 April 2011.
Menurut M. Yaqub, koordinator berdirinya AJI Bojonegoro, tak banyak jurnalis yang berani masuk AJI. "Konsekuensi tentang independensi menjadikan banyak teman yang belum berani bergabung," kata jurnalis Media Indonesia itu.

Deklarasi AJI Bojonegoro digelar secara sederhana di gedung Grha Wiyata Perak, Bojonegoro, dan dihadiri puluhan jurnalis aktif dari Bojonegoro, Tuban, dan Lamongan.

Sunudyantoro, Koordinator Divisi Organisasi AJI Indonesia, mengatakan AJI berdiri dengan penuh perjuangan. Dimulai dari pembredelan beberapa media di masa Orde Baru, AJI saat ini menjadi satu-satunya organisasi yang masih yakin akan mampu menjaga independensi.

"Independensi dan kesejahteraan jurnalis mutlak diperjuangkan," kata jurnalis Majalah Tempo ini. Dia berharap, berdirinya AJI Bojonegoro bisa menjamin independensi jurnalis khususnya yang ada di Bojonegoro dan sekitarnya.

Deklarasi diwarnai orasi budaya dari jurnalis senior Bojonegoro Teguh Budi Utomo. "Sejarah mencatat, Bojonegoro dulu tempat berdirinya kerajaan Malawapati, dengan raja Angling Darmo yang melegenda itu," kata Teguh.

Teguh berharap, legenda kearifan Angling Darma yang tak mengkultuskan dirinya sebagai titisan Dewa patut dicontoh. "Jangan sombong, jangan sok, dan jadikan independensi sebagai pegangan," kata Teguh. TEMPO Interaktif/Fatkhurrohman Taufiq 

1 komentar:

AJI BOJONEGORO mengatakan...

sip

Posting Komentar