Sabtu, 28 Mei 2011

Wartawan Bojonegoro Gelar Demo Hari Buruh

Bojonegoro - Sejumlah wartawan yang tergabung dalam Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bojonegoro, Jawa Timur, berunjuk rasa untuk memperingati Hari Buruh Sedunia di bundaran tugu Adipura, kota setempat, Minggu.
Para wartawan itu secara bergantian melakukan orasi, sekaligus meliput aksi mereka.

Selain melakukan orasi, sejumlah wartawan juga menyanyikan lagu-lagu perjuangan para buruh dan membaca puisi tentang buruh.

Mereka juga membawa poster berisi tentang nasib buruh, dan menolak adanya kriminalisasi pers.

Ketua AJI Bojonegoro Sujatmiko yang juga wartawan Tempo mengatakan unjuk rasa bertepatan dengan Hari Buruh Sedunia 1 Mei ini dijadikan momentum untuk mengingatkan berbagai pihak, bahwa upah buruh di Indonesia, termasuk wartawan, masih jauh dari layak.

Padahal, menurut dia, wartawan merupakan pekerja professional yang memiliki risiko tinggi, sehingga sudah sepantasnya memperoleh upah yang layak.

Ia mencontohkan di Bojonegoro masih banyak wartawan yang penghasilannya di bawah upah minimum kabupaten (UMK) sebesar Rp870 ribu per bulan.

"Seharusnya upah wartawan standar normalnya Rp2,8 juta per bulan," katanya.

Dalam hal ini, kata dia, wartawan yang bertugas di wilayah setempat harus secara bersama-sama memperjuangkan upah layak dalam menjalankan tugasnya di bidang jurnalistik.

"Ini menjadi tugas semua wartawan di Bojonegoro untuk memperjuangkannya," katanya.

Selama aksi berlangsung, sejumlah petugas dari Polres Bojonegoro mengamankan tempat unjuk rasa, serta mengatur lalu lintas kendaraan yang lewat di seputar bundaran tugu Adipura. antara/Slamet Agus Sudarmojo

0 komentar:

Posting Komentar